9.29.2012

Sad-urday Night :)

Hai, sudah seminggu yaa bagaimana kabarmu? Ada cerita baru?

Mungkin hanya kalimat sederhana itu yang saat ini aku harapkan, berharap kau bertanya bagaimana keadaan ku saat ini. Setidaknya hanya dengan kata 'hai' jika tak ada pertanyaan mengenai keadaanku saat ini. Rindu, mungkin hanya itu yang selalu aku rasakan. Menahannya, mencegah rindu itu untuk tidak berkembang. Mematikannya agar tak terlalu sengit bertarung dengannya ketika malam datang. Sesungguhnya memang tidak ada cerita baru yang ingin ku ceritakan, hanya saja aku merindukan hal-hal seperti biasa yang biasanya aku (kita) lakukan bersama yang kian hari mulai luntur, terkikis oleh dunia kita masing-masing, sebuah dunia baru yang baru saja kita mulai. Sebuah dunia yang semakin dekat dengan arti sebuah kedewasaan. Aku tahu tanpa kita sadari akan ada hal yang hilang dan berubah dari diri kita masing-masing, akupun tak takut akan itu. Karna hal tersebut merupakan sebuah proses menuju kedewasaan. Tapi, ada hal lain yang menurut ku lebih menakutkan atau bahkan menyakitkan yaitu melihat kau pergi dan mungkin tidak akan pernah kembali. Keadaan saat ini sudah tak memberiku alasan untuk bertahan, tak lagi menyetujui sebuah perasaan, yang ada aku harus terus berjalan, perlahan, menelan setiap harapan dan angan yang dahulu pernah aku gantungkan. Tuhan, beri aku kekuatan. Jika aku memang harus terus bertahan pada seseorang yang sangat aku harapkan. Namun jika angan itu akan menjadi kenangan beri aku satu jalan untuk terus berjalan meninggalkannya bersama harapan, meskipun itu menyakitkan.

9.25.2012

:")

Saat ini sudah tak ada lagi elegi
Mungkin karna kita sudah tak saling bersinergi
Yang ada kini hanya sepenggal cerita
Tak ubahnya sebuah realita

Tak ada lagi rasa rindu
Yang ada hanya tangis sendu
Meratapi setiap harapan
Yang kini tinggal-lah kenangan

Aku masih menunggu
Meskipun terkadang hanya termangu
Menumpuk setumpuk ragu
Yang kini bermakna ambigu

Ku biarkan waktu berjalan
Meninggalkan setiap angan
Bergerak secara perlahan
Meninggalkanmu bersama harapan

Kini tak ada lagi kita
Yang tersisa hanyalah cerita
Tak ada lagi kau dan aku
Karna kita takkan pernah jadi satu

9.07.2012

(Un)-Expected Place

     Sudah seminggu kehidupan baru ini berjalan, sejauh ini saya berusaha membiarkannya berjalan sambil terus berusaha menyesuaikan diri. Mungkin memerlukan adaptasi yang sedikit lebih lama dengan keadaan serta teman-teman baru. Sejujurnya ini terasa sulit berada di suatu tempat yang tidak terlalu saya harapkan dan sulit sekali menemukan orang-orang semacam saya yaa... bisa dibilang sedikit 'laknat' dan sejalan dengan  cara berteman yang selama ini telah menjadi sebuah prinsip yang telah saya pilih rasanya seperti mencari sebuah jarum ditumpukan jerami *sulit* (hihihihihi).

     Ditambah dengan tidak adanya kehadiranmu (lagi) dihari-hari baru ini. Tidak ada lagi orang pertama tempat dimana saya berbagi apa yang saya alami, tempat bercerita tentang semua keraguan akan hal apapun.. mungkin saat ini hal yang sangat saya butuhkan adalah di yakinkan serta dikuatkan bahwa saya bisa bertahan di tempat baru ini, menjadi kaum minoritas ditengah-tengah mayoritas. Menjadi orang lain untuk sementara waktu (semoga saja hanya untuk sementara). Rasanya ingin sekali bercerita tentang tempat baru ini, lagi-lagi saya harus mengunakan kata mungkin dan berandai-andai bila saja engkau kembali disetiap hariku, untuk saat ini mungkin belum saatnya saya membagi cerita ini meskipun saya sangat ingin membaginya, terutama dengan dirimu orang pertama yang selalu aku rindukan....

- sug kangen:'''

9.06.2012

un-titeld:')

Lebih baik memilih untuk pergi daripada harus memilih jalan untuk tetap bertahan dan bertumpu pada hal yang menyakitkan, mungkin ini yang dinamakan sebuah... pilihan. Lebih tepatnya pilihan untuk memilih bertahan pada suatu siklus kebahagiaan semu, atau pergi dan mencari sebuah siklus kebahagiaan yang nyata

8.24.2012

Karna Dirimu...


“menyerah lekas pergi atau diam dan bertahan untuk menunggu semuanya berubah perlahan-lahan”

Aku masih ada dipersimpangan jalan antara harus menyerah dan pergi, atau tetap bertahan dan menunggu setiap perubahan yang terjadi. Masih berdiri dengan setiap doa dan pengharapan yang sama, dan untuk seseorang yang sama pula. Masih mencoba untuk bersabar dan menerima setiap apa yang terjadi pada aku (dan kamu). Mungkin saat ini hanya sebuah kata ‘terimakasih’ yang masih mampu  membuat aku bertahan dan bersyukur atas semua yang terjadi. Dan mulai  belajar menyadari bahwa...

Karna dirimulah aku belajar bagaimana aku belajar untuk bersabar untuk menanti setiap hal yang aku inginkan untuk menjadi sebuah kenyataan

Karna dirimulah aku berusaha belajar memaknai sebuah arti kata ‘ikhlas’ untuk menerima apa yang seharusnya atau bukan untukku

Karna dirimulah aku belajar bagaimana aku bersabar menanti setiap angan dan harapan yang perlahan nan pasti berubah menjadi sebuah peristiwa nyata

Karna dirimulah aku masih berdiri ditempat yang sama untuk menunggu setiap doa dan pengharapan itu menjadi sebuah realita

Hanya dari dirimu aku belajar banyak akan hal, hal yang mungkin tidak akan mampu diberikan oleh orang lain kepadaku, karna hanya dirimulah yang mampu melakukannya





                                                                      - Dari aku, yang  menyayangimu